Drainase ialah pembuangan air yang dilakukan baik secara alami maupun buatan yang bertujuan mengurangi debit air yang berlebihan agar suatu daerah tetap berfungsi dengan baik dan semestinya. Pada dasarnya drainase atau saluran maupun irigasi tidak boleh disampingkan dalam proses pembangunan tata ruang kota maupun jalan.
Perlu kesadaran kita sebagai manusia dalam mengatur lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan, yang akan menjadi terjadinya banjir diakibatkan sumbatnya saluran-saluran pembuang. Untuk itu kita perlu memahami beberapa jenis drainase agar tidak salah menempatkannya, beberapa jenis drainase antara lain :
A. Berdasarkan Konstruksi
- Drainase Terbuka : saluran yang umumnya dibuat untuk menampung serta mengalirkan aliran air hujan baik yang bisa menggunakan material beton, pasangan batu bata maupun pasangan batu sungai.
- Drainase Tertutup : saluran yang dibuat untuk aliran air kotor yang mana berpotensi mengganggu pencemaran lingkungan dan mengganggu tatanan kota. Biasanya dikerjakan berupa saluran berbentuk box yang sangat cocok digunakan pada kawasan padat penduduk.
- Drainase Alami : saluran ini biasanya terjadi karena aliran air hujan yang tinggi hingga membentuk jalur sendiri tanpa campur tangan manusia. Biasanya sering dijumpai didaerah pegunungan maupun aliran sungai kecil
- Drainase Buatan : saluran ini terbentuk dengan adanya konsep dari manusia dari ilmu yang telah dipelajari dengan memahami konsep desain dan perhitungan debit air
- Drainase Single Purpose : saluran ini berfungsi untuk mengalirkan satu jenis air buangan saja seperti saluran rumah tangga
- Drainase Multi Purpose : saluran ini fungsinya untuk mengatur aliran dari berbagai saluran kecil maupun besar agar tetap mengalir ke daerah lebih rendah, contohnya pada saluran padat penduduk, komplek perumahan
Secara kebutuhan saluran sangat diperlukan dalam proses pembangunan, terutama untuk jaringan rumah tangga dan perkotaan. Umumnya sistem jaringan drainase dikawasan perkotaan dibagi menjadi dua yaitu sistem drainase mayor dan sistem drainase mikro.
Sistem drainase mayor atau saluran pembuang utama ialah saluran yang fungsinya untuk menampung air serta mengalirkan air tersebut ke daerah tangkapan air hujan. Sistem ini memiliki dimensi saluran dengan skala besar seperti kanal dan sungai.
Sedangakan sistem drainase mikro ialah saluran pelengkap yang berfungsi nemapung air dan mengalirkannya ke kawasan tangakapan hujan seperti saluran rumah tangga, saluran dijalan raya, gorong-gorong dan sejenisnya.
Meskipun drainase ini telah dikonsepkan dan direncanakan dengan baik, tapi ada saja kendala dalam proses aliran airnya ke tempat semestinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi aliran air saluran perkotaan diantaranya adalah :
- Peningkatan Debit Air
Perubahan kontur lahan mengakibatkan meningkatnya aliran air kepermukaan sehingga menyebabkan banjir disamping kapasitas sungai yang tidak mampu menampung debit air sehingga meluap serta menjadi genangan air - Peningkatan Jumlah Penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk dikawasan perkotaan dan pedesaan akan sangat berpengaruh pula pada limbah rumah tangga baik berupa sampah maupun limbah cair. Karena itulah tingkat penduduk akan sangat mempengaruhi pola aliran dari pada saluran-saluran - Tanah Ambles
Hilangnya daerah resapan akan sangat berpengaruh pada kontur tanah, hal ini akan mengakibatkan amblesnya tanah baik di kawasan perkotaan yang berada dibawah muka pasang air laut. - Kurangnya Koordinasi dengan Infrastruktur
Kita sering melihat diberbagai daerah kurangnya koordinasi serta sinkronisasi dalam tahap pembangunan diantaranya ditemukan tiang listri berada ditengah saluran, pipa PDAM memotong ruas saluran dan masih banyak lainnya. - Tingkat Kesadaran Masyarakat Rendah
Jika ditelusuri dengan baik dan seksama, banyak hal terjadinya banjir dan sumbatnya aliran saluran dan sungai disebabkan oleh kurangnya masyarakat kita tentang kebersihan yang dengan mudahnya membuang sampah sembarangan