1. Konstruksi Pembangunan
Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen nonstruktur. Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan yang terbentuk atas kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain rumah, gedung, jembatan, dan jalan raya.
Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian bangunan seperti perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan material, dan pengawasan proyek pembangunan.
Biasanya pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan oleh buruh bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi mandor proyek. Sementara itu, keseluruhan dari kegiatan konstruksi ini akan dipantau secara berkala oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek.
Konstruksi dalam pengertian bangunan dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni :
- Konstruksi Gedung yaitu konstruksi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup manusia. Konstruksi ini meliputi rumah, hotel, apartemen, kantor, rumah sakit, dan lain-lain.
- Konstruksi Transportasi ialah
konstruksi yang dibuat untuk memenuhi sarana dan prasarana transportasi.
Contoh konstruksi ini yaitu jalan raya, jembatan, rel, terminal,
pelabuhan, stasiun, bandara, dan sebagainya.
- Konstruksi Air merupakan
konstruksi yang dibangun dengan tujuan mengelola air di atas tanah. Yang
termasuk konstruksi air misalnya bendungan, waduk, irigasi, drainase,
parit, got, gorong-gorong, dan lain sebagainya.
- Konstruksi Khusus adalah konstruksi bangunan yang didirikan untuk tujuan khusus. Sebagai contoh konstruksi menara pemancar gelombang radio, menara jaringan listrik, menara pemancar televisi, anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.
Perancangan konstruksi bangunan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di antaranya konstruksi harus kuat dan awet sehingga dapat berfungsi sesuai tujuan pembuatannya. Selain itu, konstruksi juga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan kaidah-kaidah estetika sehingga terlihat menarik dan indah dipandang mata.
Tak kalah pentingnya, konstruksi harus dijaga kebersihannya agar penghuni merasa sehat dan nyaman, termasuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya dengan baik. Terakhir, pembangunan konstruksi ini juga wajib dilakukan efektif dan efisien.
2. Klasifikasi Konstruksi
Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa).
Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
- Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip menjadi murah.
- Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
- Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata
- Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa nyaman dan sehat.
- Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif efisien dan efektif.
3. Jenis-jenis Bangunan
Bangunan
sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai bobot
yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya
macam bangunan dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi
jenis-jenis sebagai berikut :
a. Bangunan kering yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah , dan lain-lain.
b. Bangunan Basah
yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan,
bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.Mengingat ruang lingkup
dan jenis bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya akan
dibahas ilmu bangunan gedung saja.
4. Sistem dalam Pengerjaan Konstruksi
a. Sistem Bangunan
Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
b. Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri.
-- Struktur Bawah (Substruktur) : bagian dari bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah dan meliputi pondasi serta sloof
-- Struktur Tengah (Middle Structure) : bagian dari bangunan yang terletak diatas permukaan tanah dan dibawah atap yang meliputi kolom, ring balok serta plat lantai
-- Struktur Atas ((Superstruktur) : bagian-bagian dari bangunan yang terbentuk memanjang ke atas untuk menompang atap yang meliputi rangka baja.
-- Struktur Tengah (Middle Structure) : bagian dari bangunan yang terletak diatas permukaan tanah dan dibawah atap yang meliputi kolom, ring balok serta plat lantai
-- Struktur Atas ((Superstruktur) : bagian-bagian dari bangunan yang terbentuk memanjang ke atas untuk menompang atap yang meliputi rangka baja.
c. Sistem Selubung
Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri dari atap, dinding eksterior, jendela, dan pintu.
-- Atap dan dinding eksterior melindungi ruang-ruang interior dari cuaca, mengkontrol
kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi.
kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi.
-- Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta memberikan keamanan dan privasi bagi penghuni bangunan.
-- Pintu memberikan akses fisik.
-- Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.
-- Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan ruang-
-- Pintu memberikan akses fisik.
-- Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.
-- Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan ruang-
ruang yang lebih kecil.
d. Sistem Mekanikal
Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi bangunan, diantaranya:
a. Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni.
b. Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar bangunan.
c.Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air conditioning) mengkondisikan keadaan ruang interior untuk kenyamanan penghuni.
d. Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik bangunan dan mendistribusikannya dengan aman untuk memenuhi kebutuhan
e. Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi Sistem transportasi vertikal (lift) membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.
f. Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
g. Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan limbah serta sistem daur ulang.
keren bg. tapi ngapain ada tugu . gag nyambung . preeeeet
BalasHapus